Siti Fatimah

Menjadi manusia yg lebih berati dg menulis ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menemui Takdir Melalui Tulisan

Menemui Takdir Melalui Tulisan

Mampu menulis dan menerbitkan artikel di media massa adalah impian saya. Dan keinginan tanpa ilmu bagaikan kita berjalan tanpa arah. Akhirnya melalui media social saya temui cahaya yang bisa mengantarkan mimpi indah itu. Saya bergabung dengan teman-teman se-Indonesia dari sabang sampai Merauke di group belajar menulis artikel dengan sang suhu Bapak Encon Rahman dari Majalengka. Beliau sosok guru yang luar biasa dengan sabar kami dibimbing sampai kami faham dan mulai berani merangkai kalimat menjadi sebuah artikel yang menarik.

Dalam perjalanan menulis artikel saya mulai banyak membaca artikel orang lain. Sungguh mereka memiliki talenta di dalam dunia artikel khusunya orang-orang yang biasa menulis. Gaya bahasa yang digunakan bervariasi ada yang perlahan dan melengking tinggi. Ada yang langsung masuk langsung ngegool. Bahkan ada yang mengalir apa adanya namun mengenai sasaran. Terutama penggunaan kalimat yang saya rasa keren banget. Menjadikan keinginan menulis dan menerbitkan artikel semakin kuat.

Meskipun dalam pelatihan belajar menulis artikel yang ditempuh dengan waktu selama satu bulan dan tanpa sertifikat saya tidak begitu perdulikan. Jika dulu saya setiap mengikuti pelatihan tujuannya pertama adalah berburu sertifikat untuk kenaikan pangkat. Namun setelah saya belajar bersama teman-teman melalui media social dari mulai belajar menulis di blog bersama Om Jay sang bloger sampai selesainya satu buku dan dilanjutkan belajar menulis artikel bersama Bapak Encon Rahman seorang guru berprestasi. Saya menyadari ilmu lebih penting dari pada selembar sertifikat.

Dengan mempelajari buku tentang kiat praktis teknis menulis artikel karya Bapak Encon Rahman, saya lebih percaya diri untuk menulis artikel. Menurut Bapak Encon Rahman dalam bukunya ada empat kiat meningkatkan kemampuan menulis yakni, meningkatkan keberanian menulis, meningkatkan bahan rujukan untuk menulis, meningkatkan proses belajar tentang kepenulisan, dan bergabung dengan himpunan menulis.(2020)

Menurut beliau dari keempat kiat merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Jika ingin mahir menulis artikel maka terapkan kesemuanya. Saya sudah mencoba menggabungka ke empat kiat tersebut, alhasil beberapa artikel saya tulis meskipun ada beberapa yang harus direvisi oleh beliau. Semakin banyaknya revisi maka ilmu itu akan melekat. Ada beberapa tulisan yang sempat tertuang pada blog. Memang pada awalnya hanya sekedar curhatan namun seiring waktu saat ide muncul bisa kita sampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

Motivasi dari pameteri setelah bisa menulis artikel maka upayakan kirim ke koran atau majalah. Bahkan beliau memberikan beberapa alamat koran dan majalah untuk bisa membantu menerbitkan artikel. Setiap pagi jam 05.00 beliau selalu menjawab petanyaan dari peserta yang sudah ditampung oleh bu popon. Dengan sangat gamblang ilmu itu masuk bagai makanan empuk yang lama kita ridukan. Saya sangat terkesan belajar dengan beliau.

Dengan motivasi agar mengirim hasil karyanya bermula dari mengirim koran atau majalah lokal. Dilanjut ke koran atau majalah nasional apabila kita sudah mendapat nama dan artikel kita sering dimuat ditingkat lokal. Saya pun mencoba melangkah sesuai petunjuk beliau dengan semangat yang membara dan harapan tingkat dewa maka artikelpun meluncur dibeberapa koran lokal didaerah saya.

Kenyataan tidaklah seindah mimpi. Kebijakan didaerah untuk koran sangat berbeda. Menurut informasinya jika kita mengirim artikel maka kita akan mendatangkan rizki. Meskipun saya tak pernah berfikir tentang hasil yang akan kita kantongi. Saya harus menerima kenyataan yang menyakitkan, untuk mengirim artikel agar dapat dimuat memang membutuhkan perjuangan dan kesabaran yang tinggi. Andai saja itu syaratnya tentu tak pernah ada masalah. Saya akan tetap menulis dan menulis setiap hari.

Jika ingin menerbitkan artikel maka saya harus menyerahkan deretan rupiah dan itu sudah biasa. Sungguh kalimat yang saya terima untuk pertama kali sangat menyakitkan. Dari beberapa teman gak ada masalah dengan penerbitan artikel. Apa yang terjadi dengan dalih untuk menghidupi koran sebagian harus menjual laman koran. Sungguh semangat saya langsung tiarap menerima semua kebijakan yang ada. Bukan masalah besaran rupiah yang harus diserahkan, namun dampak terhadap tumbuhnya midsed negative seseorang.

Pikiran negative sempat memenuhi alunan pikiran bahwa untuk bisa lancar semua yang kita inginkan tidak lepas dari setumpuk rupiah. Haruskah demikian?. Entahlah mau tidak mau lingkungan telah menjadikan sebuah keharusan. Hati rasanya pilu harus menerima kenyataan jika hanya bersaing dengan tulisan orang lain tentu wajar. Namun jika kita harus bersaing dengan besaran rupiah yang harus kita serahkan itu akan merusak minsed seseorang.

Hampir satu minggu saya tak menulis sama sekali lantaran kecewa yang tak berujung. Hingga kusadari aku membutuhkan menulis meskipun tak dimuat disebuah koran atau majalah. Karena sehari saja jari ini tak merangkai kata rasanya ada yang kurang dalam diri. Apa yang telah disampaikan oleh Om Jay “menulislah dengan hati maka rizki akan menghampirimu. Jadikan menulis sebuah kebutuhan. Karena tulisan adalah rekam jejak, dimana kita pernah ada di dunia ini. Jasad kita bisa mati namaun tulisan akan hidup selamanya”

Hari ini kumulai lagi hidup dengan Langkah baru menulis adalah kebutuhan saya, saya tak perduli bagaimana kedepannya, saya menjadi lebih berarti dengan menulis melalui medsos ataupun bloger akan kuukir sejarahku disana. Paling tidak tulisan ini akan bermanfaat bagi pembaca, terutama pengalaman pahit saya.

Menulis itu indah, menulis itu cerita, menulis itu bahagia, menulis itu berbagi dan menulis itu menjadi diri ebih berarti. Selamat menulis untuk saudaraku semua mari kita temuai takdir kita melalui rangkaian kata yang kita susun dan bermakna untuk orang lain. Karena bahagia itu simple jika kita bisa berbagi maka ada senyum mengembang disini dihati yang paling dalam dengan sebutan “Bahagia”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

https://www.youtube.com/watch?v=2VVrjIT46uw&feature=youtu.be

28 May
Balas

Mantul

28 May
Balas

Makasih

28 May

Aamiin makasih sudah beri komentar

28 May
Balas

Aamiin makasih sudah beri komentar

28 May
Balas

Semoga saja menulis membuat kita bahagia

28 May
Balas

Aamiin . Maksih sudah mau beri komentar

28 May



search

New Post